KOMPAS.TV - Pemirsa, kehamilan biasanya berarti kabar gembira. <br /> <br />Namun selama setahun terakhir di masa pandemi ini, angka kehamilan secara nasional diprediksi melonjak, begitu juga dengan angka kematian ibu dan anak. <br /> <br />Melansir dari litbang kompas, dari Data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN, pada awal Mei 2020 pengguna alat kontrasepsi menurun sekitar 40 %. <br /> <br />Dan juga ada 300.000 pasangan yang pada akhirnya hamil pada saat pandemi dalam satu tahun terakhir ini. <br /> <br />Baca Juga Apa Saja Sih Gejala yang Dialami Penderita Stroke? | AYO SEHAT di https://www.kompas.tv/article/232267/apa-saja-sih-gejala-yang-dialami-penderita-stroke-ayo-sehat <br /> <br />Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi, Dr. Fita Maulina mengatakan manfaat kontrasepsi sendiri ada 3, yang pertama menjarakkan, kedua menunda, dan yang terakhir menghentikan. <br /> <br />Mengutip dari situs Kementerian Kesehatan, secara umum kontrasepsi terdiri dari dua jenis, yaitu kontrasepsi hormonal dan non hormonal. <br /> <br />Kontrasepsi yang mengandung hormonal, yaitu pil kombinasi (Progesterone dan Estrogen) yang harus diminum setiap hari, atau suntik progesterone yang disuntikan per 3 bulan, dan alat yang mengandung progesterone yang disisipkan dibawah kulit alat kontrasepsi bawah kulit. <br /> <br />Sedangkan kontrasepsi yang tidak mengandung hormonal, yaitu alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) atau intra uterine device (IUD), serta kondom. <br /> <br />Baca Juga Beragam Manfaat Buah Ceri untuk Kesehatan, Termasuk Bantu Atasi Insomnia di https://www.kompas.tv/article/234157/beragam-manfaat-buah-ceri-untuk-kesehatan-termasuk-bantu-atasi-insomnia <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/234337/angka-kehamilan-meningkat-di-masa-pandemi-ayo-sehat